Sunday, May 19, 2024

Kabar dari Bukit 24 Desember 2023

Kabar dari Bukit

 

INJIL, KETAATAN IMAN DAN KEMULIAAN (Rm. 16:25-27)

 

 ”... yang sekarang telah dinyatakan dan yang menurut perintah Allah yang abadi, telah diberitakan oleh kitab-kitab para nabi kepada segala bangsa untuk membimbing mereka kepada ketaatan iman” (Rm. 16:26)

 

 

 

Pujian “Glo o o ...ria in exelcis deo” yang berarti “kemuliaan bagi Allah di tempat mahatinggi” semakin sering kita mendengarnya di masa Natal ini; sebuah doksologi penutup, yakni doa dan puji-pujian kepada Allah. Dalam buku nyanyian gereja (KJ, PKJ dan NKB), bagian akhir selalu pujiannya berupa doksologi (Yunani: Doxa = kemuliaan dan Logia = ucapan).

 

 

 

Firman Tuhan bagi kita di hari Minggu IV Adven hari ini adalah Rm. 16:25-27. Nas terakhir surat Roma ini merupakan doksologi Rasul Paulus, sebagai kesimpulan dan penutup hal yang diutarakannya dari Allah kepada jemaat Roma, yakni “Bagi Dia, satu-satunya Allah yang penuh hikmat, oleh Yesus Kristus: segala kemuliaan sampai selama-lamanya! Amin.” (ay. 27).

 

 

 

Ada beberapa hal penting pesan pada nas pendek ini. Pertama, Rasul Paulus menguatkan kembali pada awal suratnya yakni, “keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya” (Rm. 1:16). Ia menegaskan Allah “menguatkan kamu --menurut Injil yang kumasyhurkan dan pemberitaan tentang Yesus Kristus” (ay. 25). Melalui Injil yang berpusat pada Pribadi Yesus Kristus, orang percaya dikuatkan agar tetap kokoh berdiri teguh (band. Yeh. 2:1-2).

 

 

 

Hal kedua tentang “pernyataan rahasia, yang didiamkan berabad-abad lamanya" (ay. 25b). Hal rahasia dimaksudkan adalah Yesus Kristus Anak Allah, “yang sekarang telah dinyatakan dan yang menurut perintah Allah yang abadi” (ay. 26a). Itulah sebabnya nas ini sering dibacakan pada Minggu Adven terakhir, saat menyongsong pesta sukacita merayakan kelahiran Yesus Kristus Tuhan kita. Semuanya didasari kasih Allah yang begitu besar, "supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal" (Yoh. 3:16).

 

 

 

Hal ketiga, berita Injil tentang Yesus Kristus merupakan puncak dan mahkota dari "pemberitaan kitab-kitab para nabi kepada segala bangsa” yang bertujuan “untuk membimbing mereka kepada ketaatan iman” (ay. 26b). Jika pada pasal 1 kitab Roma, Rasul Paulus menyampaikan bahwa Injil “di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman” (Rm. 1:17a), maka kini Rasul Paulus menekankan pentingnya ketaatan iman.

 

 

 

Iman berasal dari Allah (1Kor. 12:9) dan dikaruniakan di dalam hati orang percaya. Oleh karena itu dalam beriman, penting menjaga ketaatan, hati yang tidak mudah goyah meski banyak tantangan yang muncul sebagaimana isi surat Roma, yakni tindakan hawa nafsu yang memalukan (Rm. 1:26-27), tidak mengakui dan pembenci Allah (Rm. 1:28-32), ketidakpedulian terhadap yang lemah (Rm. 14:1, 21-23), adanya allah lain dan ajaran palsu (Rm. 16:17-18). Semua itu agar kita yang percaya dan taat, bebas dari murka Allah dan merdeka dari tabiat kedagingan (Rm. 1:18-23; 8:1-4). Abraham Lincoln mengatakan, “Andai tidak ada Alkitab, kita tidak tahu yang baik dan yang jahat.” Namun, untuk itu perlu ketaatan iman berdasarkan kasih, bukan ketaatan oleh hukum yang penuh ancaman dan dipaksakan.

 

 

 

Hal terakhir doksologi indah yakni ayat 27 di atas, sebagai penegasan Rm. 11:36: "Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" Oleh karena itulah, menjadi kewajiban bagi kita, Injil yang bersumber dari Allah, terus kita beritakan dan masyhurkan, agar nama Yesus Kristus semakin tinggi dan dimuliakan (ay. 25), dan hidup kita juga penuh dengan kelimpahan dan turut dimuliakan (Rm. 5:17; 8:21, 30). Terpujilah Allah di tempat yang mahatinggi.

 

 

 

Selamat hari Minggu dan selamat beribadah.

 

 

 

Tuhan Yesus memberkati, amin.

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 16 guests and no members online

Login Form