Sunday, May 19, 2024

Kabar dari Bukit Minggu28 November 2021

Kabar dari Bukit

 

MENEPATI JANJI (Yer. 33:14-16)

 

Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menepati janji yang telah Kukatakan kepada kaum Israel dan kaum Yehuda (Yer. 33:14)

 

Firman Tuhan bagi kita di Minggu I Adven hari ini dari Yer. 33:14-16. Judul perikopnya: Perjanjian dengan keturunan Daud dan keturunan Lewi. Secara keseluruhan, kitab Yeremia pasal 33 berbicara tentang pemulihan Kerajaan Israel dan Yehuda di masa pembuangan ke Babel, serta terwujudnya damai sejahtera, dan sekaligus nubuatan akan datangnya Mesias. Pemulihan ini sebuah janji Tuhan.

 

Katika seseorang menjanjikan sesuatu kepada orang/pihak lain, dan kemudian ditepati, maka kita dapat membayangkan kebahagiaan penerima janji. Tetapi, ketika dijanjikan sesuatu dan tidak ditepati, maka kita juga dapat membayangkan betapa kecewa dan sedihnya mereka yang dijanjikan. Jika itu satu kali, mungkin alasan yang ada  dapat diterima. Kekecewaan terhadap janji yang tidak dipenuhi, terutama jika berkali-kali, yang timbul adalah rasa kecewa, amarah, merasa disepelekan, dan hilangnya rasa percaya. Hal terburuk jika itu dilakukan terhadap anak, maka akan menularkan virus jahat kepadanya.

 

Nas minggu ini berbicara tentang janji Tuhan. Tentu yang pertama perlu kita ketahui, apakah kita mengenal "Tuhan" yang kita sembah? Sering orang berkata mengenal Tuhannya, tetapi tidak tercermin dalam kehidupannya. Mungkin dia hanya tahu tentang "Tuhan". Baginya "Tuhan" adalah sebuah informasi dan pengetahuan saja. Sebab tidak mungkin seseorang mengenal Tuhan secara pribadi, dan menjadikan-Nya sebagai Bapa dalam hidupnya, sementara sifat dan perbuatan yang ditampakkan dalam kehidupan sehari-hari, sangat jauh dari sifat dan karakter Tuhan di dalam Alkitab.

 

Kedua, apakah kita tahu kemampuan Tuhan dan bagaimana bekerjanya? Tuhan Yesus adalah Maha Kuasa, yang memiliki kemampuan untuk memenuhi janji-Nya. Maha Kuasa berarti dapat membalikkan keadaan dengan cepat, memulihkan pengharapan dan pergumulan menjadi sebuah kenyataan indah. Tetapi, Tuhan tidak selamanya bekerja dengan mukjizat. Kadang Tuhan meminta kita untuk ikut terlibat dalam proses, bahkan lewat penderitaan, sebab Tuhan telah memberi manusia talenta, akal, dan roh semangat.

 

Ketiga, apakah kita mengenal diri kita? Mungkin, saat ini kita dalam pergumulan sesuatu dan berbeban berat. Atau, kita sedang berharap tentang sesuatu yang kita impikan dalam hidup. Maka pertanyaannya adalah: apa yang perlu dilakukan agar beban berat tersebut hilang, atau pengharapan kita dapat terwujud? Jika kita tidak mengenal diri sendiri dan khususnya rencana Tuhan dalam hidup kita, maka menjawab hal di atas akan lebih sulit.

 

Terakhir, selain berharap tentang hal yang kita inginkan dari-Nya, apakah kita telah membuat janji kepada Tuhan? Hubungan dengan Tuhan adalah interaktif, dan berawal saat Tuhan membuat rencana atas hidup kita. Jika kemudian tidak merasa sama dengan “keinginan” kita, maka perlu diperiksa hal di atas. Sebab kini kita tahu, melalui nas ini, Tuhan baik dan telah menggenapkan janji-Nya melalui Yeremia, yakni Allah menjadi manusia. Mesias telah hadir di bumi dan kini hidup terus di dalam hati kita. Mari segarkan dan penuhi janji kita kepada-Nya, saat baptis, sidi, atau lahir baru. Dan semua itu akan kita ungkapkan sebagai rasa syukur, dan rayakan di hari Natal nanti. Bersiaplah untuk menyambut-Nya.

 

Tuhan Yesus menyertai kita, amin.

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 15 guests and no members online

Login Form