Sunday, May 19, 2024

Khotbah Minggu 6 Desember 2020 Minggu Adven II

Minggu Adven II

 PERSIAPKAN JALAN (Mrk. 1:1-8)

 Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan bagi-Mu; ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya” (ayat 2b-3)

 

Menyongsong Natal tidak hanya mempersiapkan baju baru, furnitur atau hiasan baru di rumah, perjalanan liburan, dan sebagainya; juga bagaimana kita mengarahkan hidup, agar kembali dalam rencana Tuhan berupa ketaatan dan pelayanan bagi Kristus.

Firman Tuhan hari ini Minggu Adven II dari Mrk. 1:1-8 berbicara tentang Yohanes Pembaptis. Ia diutus Allah sebagai pembuka jalan atau voorrijder bagi kedatangan Kristus Sang Raja. Ia seorang yang nyentrik, berjubah bulu unta dan berikat pinggang kulit. Makanannya belalang dan madu hutan.

Ada empat pesan nas minggu ini: Pertama, persiapkanlah jalan untuk Tuhan. Kita bisa bayangkan apabila seorang pejabat tinggi akan datang menemui atau bertandang ke kantor atau rumah kita. Maka kita pun akan mempersiapkan jalan-jalan yang demikian bagus dan indah, sehingga dapat menyenangkan hati pejabat tersebut. Perintah mempersiapkan jalan untuk Tuhan juga demikian, mempersiapkan Kristus Sang Raja yang akan datang menemui kita: esok hari atau kelak.

Kedua, bertobatlah dan dibaptis. Pengertian bertobat (Yunani: metanoia) berarti berubah atau berbalik 180 derajat dari cara kehidupan yang lama. Kata ini sering dipakai dalam kehidupan militer, untuk perintah berbalik ketika berbaris. Kebiasaan yang melenceng, kini saatnya kembali ke arah yang benar. Ada baptisan sebagai simbol pengampunan dosa dan penyatuan kedalam Kristus. Semua itu tentunya didahului oleh penyesalan atas apa yang sudah dilakukan. Pertobatan pun sebaiknya tidak angin-anginan, situasional atau temporer. Janganlah kita seperti “hewan peliharaan” yang terus dituntun, berkumpul datang makan hanya bila tanda lonceng berbunyi. Sikap kita seyogianya berdasarkan kesadaran penuh. Konsisten. Itulah manusia baru yang sejati.

Kedua pesan ini sepadan dengan nubuatan Yes. 40:3-4. “Setiap lembah akan ditimbun dan setiap gunung dan bukit akan menjadi rata, yang berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan.Ini perintah yang relevan dan harus diikuti. Maka gunung bukit berupa kesombongan, lembah kekelaman berupa kekecewaan, hati yang bengkok, rintangan dari cara hidup lama, hidup yang tidak berserah, dan jalan berliku dan berlekuk-lekuk berupa godaan kenikmatan, semuanya merupakan dosa yang harus diluruskan dan diratakan, agar sesuai dengan arah jalan Tuhan.

Pesan ketiga, buah pertobatan adalah pengampunan. Jika tidak ada pertobatan, maka pengampunan dosa juga tidak tersedia. Dasar pengampunan bukan penyembahan atau perbuatan baik. Jadi jelas hubungan sebab akibatnya. Pintu pertobatan selalu terbuka, sehingga pintu pengampunan juga sangat terbuka lebar. Ini kunci iman Kristiani. Kita hanya perlu bagaikan anak kecil yang menyesal dan kembali ke Bapa untuk diberi pengampunan.

Keempat, Yohanes Pembaptis merendahkan dirinya dan merujuk pada Tuhan Yesus. Ia menekankan Yesus lebih berkuasa dan mulia. Baptisan air dilakukan manusia, tetapi yang utama baptisan Roh oleh Tuhan Yesus.

Kristus pasti datang tapi tidak kita ketahui persisnya. Maka, mari mempersiapkan diri untuk menyambut Dia. Bereskan dan runtuhkan gunung dan bukit kesombongan. Ratakan dan timbun lembah ketakutan dengan datang kepada-Nya. Jadikan Yesus sebagai sentral dan yang utama. Maranata. Selamat beribadah hari Minggu, Tuhan memberkati, amin.

Pdt. Em. Ramles M. Silalahi

 

------------------------------------------

 

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 22 guests and no members online

Login Form