Sunday, May 19, 2024

Khotbah Minggu 31 Maret 2019

 

Khotbah Minggu 31 Maret 2019

 

 

DIBARUKAN UNTUK PERDAMAIAN

 

"Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang (2Kor 5:17).

 

Firman Tuhan pada hari Minggu Pra-Paskah IV hari ini diambil dari 2Kor 5:16-21, merupakan bagian kedua dari perikop "Pelayanan untuk pendamaian." Bagian pertama berbicara tentang pentingnya penguasaan diri dalam melakukam sesuatu dan pesannya: "mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka" (ayat 15). Jadi, sejatinya, ada perubahan orientasi dan cara pandang baru ketika seseorang menerima Kristus dalam hidupnya.

 

Perubahan yang baru tersebut yakni melihat segala sesuatu bukan lagi dengan ukuran manusia (ayat 16), yang disebut dengan suka akan puji-pujian, dan "bermegah karena hal-hal lahiriah dan bukan batiniah" (ayat 12). Manusia baru yang sudah dalam Kristus selalu berporos melihat pengorbanan Kristus, sebab jalan yang diambil oleh Allah (Bapa) dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya, dengan tidak memperhitungkan pelanggaran yang telah kita lakukan di masa lalu (Rm 4:7-8).

 

Tujuan mendamaikan itu agar kita tidak memiliki rasa kuatir dan tidak menjadi seteru Allah. Kuasa dosa dilumpuhkan, dan bagi yang percaya dan taat, hidupnya akan kembali sesuai dengan rencana Allah yang indah, "diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya" (Ef 4:24). Ajakannya menyejukkan: "berilah dirimu didamaikan dengan Allah. Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah" (ayat 20b-21). Hebat. Dahsyat.

 

Dengan adanya perdamaian itu maka kita pun bersedia diminta menjadi utusan-utusan perdamaian Allah bagi setiap orang. Mereka adalah milik Kristus dan berkorban bagi semua. Artinya, manusia (baru) dalam Kristus, tidak boleh memiliki musuh seperti saat Saulus memusuhi Kristus, tidak ada lagi menyakiti hati orang lain, marah yang berkepanjangan, sebaliknya justru selalu jadi pembawa damai, dan ini sejalan dengan khotbah-Nya dari bukit: "Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah (Mat 5:9).

 

Masa Pra-Paskah ini kita diingatkan untuk terus berubah, setiap hari menjadi lebih baru dan lebih baik, bukan saja untuk diri kita sendiri tetapi juga untuk sesama sebagai duta perdamaian Allah. Nilai-nilai dan standar kembali kepada tujuan manusia hidup di dunia ini, yakni menjalankan misi sorgawi dan terus berupaya agar dirinya dan semua orang kembali ke sorga dan bukan ke neraka. Manusia yang terus dibarui, bertumbuh untuk menjadi serupa dengan Kristus (2Kor 3:18; band. Kol 3:10). Perlu kehati-hatian, sebab, bagi yang mengatakan tidak bisa, pasti tidak bisa; tetapi kita yang mengatakan bisa dan bertekun, Roh Allah akan terus menjaga dan menyertai. Hosiana.... Selamat hari Minggu dan selamat beribadah. Tuhan memberkati kita semua, amin.

 

Pdt. Em. Ramles M Silalahi, Ketua Umum Alumni ITB Gaja Toba dan Ketua Majelis Pertimbangan Sinode GKSI

 

Khotbah Minggu 24 Maret 2019

Khotbah Minggu 24 Maret 2019

 

ISRAEL DAN PERINGATAN

 

Firman Tuhan hari Minggu ini, 1Kor 10:1-13 berbicara tentang Israel sebagai suatu peringatan. Mereka adalah umat pilihan yang diberkati, dan saat keluar dari Mesir berada di bawah perlindungan awan dan diberi mukjizat melintasi laut. Mereka semua "dibaptis" dalam awan dan dalam laut, semua makan makanan rohani yang sama yakni manna (Kel 16:13-15) dan minum minuman rohani yang sama, air di atas bukit Horeb (Kel 17:6), yang bersumber dari batu karang rohani kita: Yesus Kristus. Tetapi mereka ditewaskan di padang gurun dan hanya sedikit yang dapat masuk ke tanah perjanjian, Kanaan (ayat 1-5). Semuanya ini sebagai contoh peringatan bagi kita, supaya jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka perbuat (ayat 6).

 

Ayat 7-10 kemudian menjelaskan kejahatan umat Israel selama dalam perjalanan padang gurun tersebut, seperti penyembahan berhala (ayat 7), percabulan (ayat 8), mencobai Tuhan sehingga mereka mati dipagut ular (ayat 9), dan bersungut-sungut (ayat 10). Sebagian terbesar dari mereka terlibat dalam kejahatan tersebut yang tidak berkenan kepada Allah. Ini peringatan dan pelajaran nas minggu ini bagi jemaat Korintus dan juga bagi kita semua. Oleh karenanya kita perlu berhati-hati, supaya jangan jatuh, menyangka kita sudah teguh berdiri (ayat 12).

 

Pencobaan pasti datang. Hidup penuh dinamika dan tantangan. Tetapi pencobaan berupa godaan adalah bunga-bunga kertas dari iman. Kedagingan kita kadang lemah. Dunia ini juga terlihat menawarkan sesuatu yang sangat menarik tetapi akhirnya berupa fatamorgana di tengah gurun. Iblis yang jahat adalah oknumnya pencari mangsa. Sebenarnya, dalam setiap pencobaan itu Allah Mahatahu dan seizin-Nya. Ingat Ayub saat dicobai iblis (Ayb 1:9-12). Allah juga mengingatkan kita bahwa pencobaan yang datang dan kita alami itu adalah pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Allah standby, Roh-Nya bersiaga untuk memberi pertolongan saat kita berseru kepada-Nya. Allah setia, Ia tidak akan membiarkan kita dicobai melampaui kekuatan kita (ayat 13a).

 

Kejatuhan ke dalam dosa sesuatu yang disesalkan, tidak dikehendaki, apalagi terus berulang. Betul, ada faktor yang membuat kita kadang kalah. Iman kita lemah. Hal menarik, dalam leksionari minggu ini, nas minggu ini bersatu dengan Luk 13:1-9 yang intinya berpesan, selalu ada kesempatan kedua setelah pertobatan (ayat 8-9). Allah adalah hakim atas semua. Ada penegasan: bebas hukuman bagi yang bertobat (ayat 3-5). Selalu ada jalan ke luar, sehingga kita dapat menanggungnya (1Kor 10:13a) dan menjadi pemenang. Tetapi kita dituntut untuk berbuah, seperti pohon ara yang perlu dirawat dan dipupuk kembali, agar tidak ditebang, karena percuma (ayat 6-9). Berjaga-jagalah. Hosiana.... Selamat hari Minggu dan selamat beribadah. Tuhan memberkati kita semua, amin.

 

Pdt. Em. Ramles M Silalahi, Ketua Umum Alumni ITB Gaja Toba dan Ketua Majelis Pertimbangan Sinode GKSI

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 16 guests and no members online

Login Form