Sunday, May 19, 2024

Khotbah (1) Minggu IV Paskah – 21 April 2024

KHOTBAH (1) MINGGU IV PASKAH – 21 April 2024

 

 GADA DAN TONGKAT (Mzm. 23)

 

 Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku (Mzm. 23:4)

 

 

 

Firman Tuhan di Minggu IV Paskah hari ini diambil dari Mzm. 23. Nas ini sangat populer bagi orang Kristen, selain Yoh. 3:16 dari PB. “TUHAN, gembalaku yang baik,” itulah judul perikopnya.

 

 

 

Mazmur ini mengungkapkan keteguhan iman dalam menjalani kehidupan. “TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku,” sebutnya (ayat 1). Bahasa yang sederhana, tetapi memiliki makna yang dalam. Dengan iman seperti itu tidak ada lagi keraguan, tanda-tanya, atau kebingungan yang menguasai hati pikiran. Benar kata firman, iman membuat Tuhan berkenan (Ibr. 11:6; Hab. 2:4). Keteguhan iman selalu berbuahkan perasaan damai sejahtera, sukacita, puas dan kepenuhan. Bayangan ketenangan pun menguasai pikiran,

 

 

 

“Tuhan membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku” (ayat 2-3a). Bagi seorang yang menggembalakan domba di padang-padang tandus di Israel, gambaran ini sangat indah dan sungguh menyejukkan.

 

 

 

Tuhan tentu tidak menjanjikan perjalanan hidup semuanya indah, tanpa gelombang. Kadang ada badai, melewati lembah kekelaman dalam istilah nas ini atau dalam tafsiran lain disebut sebagai lembah bayang-bayang maut termasuk menghadapi kematian. Tetapi ada keyakinan pemazmur bahwa Tuhan menuntun, berjalan bersama kita di jalan yang benar sehingga kita pun tidak takut bahaya (ayat 4a).

 

 

 

Gelombang kehidupan adalah kasih sayang Tuhan untuk mendisiplinkan kita sebagai kepunyaan-Nya dengan memakai gada dan tongkat, yang dilihat pemazmur sebagai alat pertolongan dan menghibur (ayat 4b). Gada adalah pemukul pendek yang dipakai gembala sebagai alat pertahanan dan pendisiplinan domba. Tongkat adalah simbol pertolongan yang melengkung di ujungnya, untuk menarik leher domba ke jalan yang benar. Gada dan tongkat sekaligus simbol kuasa dan kekuasaan Tuhan (Kej. 49:10; Ayub 9:34). Hal yang menarik, gada terlebih dahulu disebut, baru tongkat. Oleh karena itu untuk memperoleh pertolongan Tuhan, kita perlu disiplin dan taat dalam kuasa serta penggembalaan-Nya.

 

 

 

Alkitab menjelaskan bahwa kekelaman atau bayang-bayang maut terjadi ketika kita jatuh, dalam pergumulan berupa sakit yang berat, kondisi ekonomi yang sulit, anak/keluarga yang bermasalah serius, cekcok dengan orang lain, dan bentuk lainnya. Situasi ini sering mendorong iblis untuk membujuk kita agar kecewa terhadap Tuhan. Tetapi pemazmur mengatakan, ia tidak pernah ditinggalkan dan berkekurangan. ”Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah” (ayat 5). Sebuah penegasan kembali, sebab Tuhan berkenan dan memenuhi semua kebutuhan (bukan keinginan), ketika kita dalam lembah kelam termasuk menghadapi musuh. Piala dalam nas ini menggambarkan batu besar yang berlubang, tempat minum domba-domba. Gembala yang baik memang menyediakan segala keperluan dombanya.

 

 

 

Puncak kerinduan setiap orang percaya adalah hidupnya selamat, di dunia ini dengan penuh berkat hikmat dan keperluan tubuh dan jiwa; selamat juga kelak di akhirat bertemu Tuhan dan orang-orang yang dikasihi. Membayangkan hal itulah pemazmur mengungkapkan di ayat terakhir, “Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.”

 

 

 

Adakah sukacita hidup yang melebihi semua itu? Saya kira, tidak ada. Ya, ayo jalani hidup kita ini tidak hanya mengandalkan pikiran, tetapi mengikuti Penuntun yang hidup, Gembala yang Baik. Itulah Yesus Tuhan yang berkata: “Akulah Gembala yang baik....” (Yoh. 10:14).

 

 

Selamat beribadah dan selamat melayani.

 

 

Tuhan Yesus memberkati, amin.

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 15 guests and no members online

Login Form