Wednesday, May 08, 2024

Khotbah (2) Minggu III Paskah – 14 April 2024

KHOTBAH (2) MINGGU III PASKAH – 14 April 2024

 

 HIDUP TENTERAM (Mzm. 4)

 

 Dengan tenteram aku mau membaringkan diri, lalu segera tidur, sebab hanya Engkaulah, ya TUHAN, yang membiarkan aku diam dengan aman (Mzm. 4:9)

 

 

 

 

Firman Tuhan di Minggu III Paskah dari Mzm. 4, berbicara tentang hidup yang tenang tenteram. Ukurannya seperti di ayat 9, dapatkah kita di malam hari dengan tenteram membaringkan diri, lalu segera tidur? Jika kita sulit tidur, jangan dulu minum obat, tapi renungkanlah mazmur ini.

 

 

 

Ini mazmur keyakinan kepada Allah dan nasihat kepada manusia. Jadi jangan hanya satu arah. Persoalan hidup pastilah ada. Kadang terasa berat. Mungkin bukan salah kita. Atau merasa sesak, ada ketidakadilan. Kadang bertanya, mengapa semua ini terjadi (menimpaku)? Tapi tentu, bisa saja terjadi karena kekurangan atau kedegilan kita. Perlu bagi kita untuk jujur dengan nurani yang bersih.

 

 

 

Kepada Allah kita melepaskan kesesakan. Beban dibagi dengan-Nya dan hasilnya pasti ringan. "Serahkanlah segala kekhawatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu" (1Pet. 5:7). Allah pemelihara dan pemberi kelegaan. Dia mendengar dan akan menjawabnya. Bagian kita adalah memohon belas kasihan-Nya (ayat 2).

 

 

 

Kepada manusia, yang jadi sumber persoalan, jangan melampiaskan hati yang panas. Hadapi dan bicarakan dengan kepala dingin. Jangan lari. Dinasehati jika ada kebohongan dan hal yang salah ternodai (ayat 3-4). Marah dalam sebatas tidak emosional, ya tidak apa-apa. Jangan sampai terbawa emosi dan menjadi dosa (ayat 5). Apalagi jika disimpan dalam hati. “Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu” (Ef. 4:26). Ketika semua urusan dosa dibereskan dengan orang lain, Allah pasti adil, mendengarkan dan bertindak (ayat 4).

 

 

 

Orang berhikmat memilih cukup berkata-kata dalam hati, di tempat tidur, tetap diam (ayat 5). Lihat, siapakah yang selalu baik kepada kita? Siapa sumber sukacita dan sumber berkat kelimpahan (gandum dan anggur)? Hanya Allah. Manusia adalah perantara, alat yang dipakai Tuhan. Pemazmur percaya hal ini dan mengatakan, “biarlah cahaya wajah-Mu menyinari kami, ya TUHAN!” (ayat 7-8). Maka, teruslah mengucap syukur dan memberi yang terbaik bagi-Nya (ayat 6).

 

 

 

Dengan cara pandang yang benar, berpikir positif, dan bersyukur serta berserah kepada Tuhan, maka hidup yang kita jalani pasti tenang dan tenteram. Percayalah Dia yang memegang kendali. Tidak ada gunanya khawatir, sebab tidak akan menambahkan sehasta pun pada jalan hidup kita (Mat. 6:17). Berdoalah tenang sebelum tidur, maka tidur kita pun pasti enak. “Dengan tenteram aku mau membaringkan diri, lalu segera tidur, sebab hanya Engkaulah, ya TUHAN, yang membiarkan aku diam dengan aman” (ayat 9). Dan itulah nikmatnya hidup.

 

Selamat beribadah dan selamat melayani.

 

 

Tuhan Yesus memberkati, amin.

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 24 guests and no members online

Login Form