Tuesday, May 07, 2024

Kabar dari Bukit Minggu 7 April 2024

Kabar dari Bukit Minggu 7 April 2024

 

 

SUKACITA FIRMAN HIDUP (1Yoh. 1:1-2:2)

 

 ”Hidup itu telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya dan sekarang kami bersaksi dan memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa dan yang telah dinyatakan kepada kami" (1Yoh. 1:2)

 

 

 

 

Firman Tuhan bagi kita di hari Minggu ini adalah 1Yoh. 1:1-2:2. Judul perikopnya: Kesaksian para rasul tentang Firman hidup dan Allah adalah terang. Membaca nas ini sangatlah enak, poin-poin utamanya mudah diikuti, dicerna, dan pesannya jelas. Semestinya setelah membaca dan mengamininya, setiap orang percaya berubah pribadinya. Janganlah setelah membaca firman/renungan, menyetujui isinya, namun tidak terjadi perubahan diri.

 

 

 

Pesan pertama nas ini yakni Allah menjadi manusia, Firman hidup. Rasul Yohanes sebelumnya mengatakan, “Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.... Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya..., penuh kasih karunia dan kebenaran” (Yoh. 1:1b-2, 14).

 

 

 

Mengapa menjadi manusia? Inkarnasi Allah diperlukan karena tidak cukup lagi pesan-pesan melalui nabi dalam PL untuk mengubah dan menyelamatkan manusia. Dalam inkarnasi sebagai Yesus Kristus, kita lebih mudah mengenal, merasakan, meraba dan melihat contoh teladan yang sempurna kehidupan Yesus di dunia, menampakkan wujud kasih, kesetiaan, pengorbanan dan pengampunan. Allah menjadi manusia karena kasih-Nya yang begitu besar, agar banyak jiwa tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal (ay. 2; Yoh. 3:16).

 

 

 

Pesan kedua, Allah adalah terang bahkan terang dunia (ay. 5; Yoh. 8:12). Pengertiannya bukan semata terang cahaya, melainkan Allah adalah kesucian, kebaikan, kemurahan, berkat, keadilan, ketaatan dan keterbukaan; bukan kegelapan, dendam amarah, kebencian, egoisme, pendosa, penghukum, pribadi tertutup tak terjangkau.

 

 

 

Sejak Adam dan Hawa diciptakan, manusia terus hidup di dalam dosa. Sejarah memperlihatkan bahwa manusia tidak akan mampu sendiri melawan kekuatan iblis, godaan daging dan dunia. “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah... Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus” (Rm. 3:23; 6:23). Allah kemudian memberi Roh Kudus untuk kita melawan dosa.

 

 

 

Pesan ketiga, kesadaran akan dosa sangatlah penting dan manusia jangan berpura-pura bahwa tidak ada konsekuensi dosa. “Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.... Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita. (ay. 8, 10).

 

 

 

Pesan keempat, melalui Yesus Kristus, jalan perdamaian dibuka agar persekutuan dengan Allah dipulihkan. “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan” (ay. 9). Penebusan dosa tidak memerlukan lagi hewan sembelihan, “Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa  (Ibr. 10:4). Kini "darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa" dan menjadi Pengantara bagi kita (ay. 7; 2:1).

 

 

 

Pesan terakhir, bagi kita yang sudah merasakan dan menerima kasih Allah, perlu sekali membagikannya kepada orang lain, sebagaimana para Rasul membagikan pengalaman mereka, agar semakin banyak yang diselamatkan (ay. 1). Sebab Kristus menjadi manusia, Firman hidup, “bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia” (2.2). Hidup akan penuh sukacita apabila kita ikut berbuah, dan sukacita menjadi sempurna karena memiliki Firman hidup (ay. 4).

 

 

Tuhan Yesus memberkati, amin.

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 69 guests and no members online

Login Form