Sunday, May 19, 2024

Kabar dari Bukit Minggu 3 Maret 2024

Kabar dari Bukit

 

 SEPULUH PERINTAH DAN KASIH (Kel. 20:1-17)

 

 ”Lalu Allah mengucapkan segala firman ini "Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan” (Kel. 20:1-2)

 

 

 

Dalam buku Jhon S. Feinberg Masih Relevankah PL di Era PB, dituliskan ada kesamaan PL dan PB yakni tentang pengampunan, iman, ketaatan, dan kehidupan kekal. Tetapi ada perbedaannya, dalam PL umat Israel lebih terikat pada hukum, ibadahnya lebih bersifat upacara dan dianggap kurang rohani, pencurahan Roh Kudus dalam PB bersifat kekal tidak sementara, dan tentunya PL awalnya terbatas bagi umat Israel, sementara PB bersifat universal, terbuka bagi semua bangsa.

 

 

 

Firman Tuhan bagi kita di hari Minggu berbahagia ini adalah Kel. 20:1-17. Perikop ini adalah kesepuluh firman sesuai judulnya. Ini hukum yang diturunkan kepada bangsa Israel di saat perjalanan pulang ke Tanah Kanaan (Ul. 5:6-21), diberikan melalui Nabi Musa di Gunung Sinai pada dua loh batu yang ditulis dengan jari Allah (Kel. 31:18).

 

 

 

Sepuluh Perintah mengatur umat Israel agar beribadah kepada Allah saja, jangan menyebut Nama-Nya dengan sembarangan, dan menguduskan hari Tuhan (ay. 2-4; 7-9), menghormati orang tua, serta larangan membunuh, berzina, mencuri, bersaksi dusta, tidak adil, dan berhasrat mengingini milik orang lain (ay. 12-17). Bagian pertama yakni perintah kesatu hingga keempat, merupakan kasih terhadap Allah dan mengatur hubungan dengan-Nya, dan bagian kedua perintah kelima sampai kesepuluh, merupakan kasih terhadap sesamanya (bdk. Mat. 22:36-40).

 

 

 

Dalam buku Feinberg tersebut juga dijelaskan, bahwa hukum Taurat diberikan agar umat Israel taat dan sekaligus sebagai alat dan cara menikmati kehidupan yang teratur dan berkat yang penuh dari Allah dengan sistem teokratis. Jadi Sepuluh Perintah bukanlah petunjuk jalan keselamatan.

 

 

 

Meski ada perbedaan, kita tidak dapat mengatakan bahwa PL adalah kitab hukum Taurat dan kitab PB adalah kitab kasih karunia, karena doktrin kasih karunia juga banyak terdapat dalam PL. Kedua kitab ini yang menjadi Alkitab, berkesinambungan, memperlihatkan cara bekerja Allah yang berbeda, agar manusia tetap berkenan hidup di hadapan-Nya.

 

 

 

Tuhan Yesus juga menekankan, "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang... untuk menggenapinya.... Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat...” (Mat. 5:17-18). Sepuluh Perintah tersebut disingkat Tuhan Yesus dengan padat, "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi" (Mat. 7:12).

 

 

 

Melalui nas minggu ini, kita diingatkan kembali hanya ada Satu Allah, yang membebaskan umat Israel dari perbudakan di Mesir dan sekaligus Allah yang menyelamatkan manusia melalui Anak-Nya Yesus Kristus, dengan menebus dosa mereka yang percaya kepada-Nya dan terus berupaya menjadi serupa dengan Dia. Manusia selalu kalah melawan iblis, namun "Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu" (1Yoh. 3:8).

 

 

 

Kesetiaan tidak diperoleh melalui kehebatan kita dalam melaksanakan perintah-Nya, melainkan dalam iman bahwa Roh Kudus yang dicurahkan secara permanen di dalam hati kita, yang menuntun dan memampukan menaati perintah-Nya. Saat kita taat, di situ kita justru melihat karya dan kehebatan Allah di dalam diri kita, dan itu dibangun atas relasi dengan-Nya. Janganlah kita membayangkan sorga, tetapi tidak melakukan apa-apa. Semoga tidak demikian adanya.

 

 

Tuhan Yesus memberkati, amin.

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 27 guests and no members online

Login Form