Sunday, May 19, 2024

Khotbah (2) Minggu II Pra Paskah – 25 Februari 2024

Khotbah (2) Minggu II Pra Paskah – 25 Februari 2024

 

 TAKUT AKAN TUHAN (Mzm. 22:24-32)

 

 Sebab TUHANlah yang empunya kerajaan, Dialah yang memerintah atas bangsa-bangsa (Mzm. 22:29)

 

 

 

 

Mengapa ada rasa takut? Misalnya: takut mati, takut hantu, takut sakit, takut susah, dan lainnya. Firman Tuhan hari Minggu ini, Mazmur 22:24-32, berbicara tentang takut akan Tuhan. Nas yang sangat baik direnungkan di masa pra-paskah.

 

 

 

Bila kita melihat sejarah agama dan sejarah Tuhan, awal mulanya manusia memahami adanya Tuhan (Yang Berkuasa) karena rasa takut. Manusia merasa tidak mampu mengendalikan datangnya hujan untuk panen, bencana alam yang datang, penyakit yang tidak jelas obatnya, dan lainnya, sehingga manusia memerlukan pertolongan dari Yang Berkuasa. Saat dahulu, tuhan itu bisa berupa planet semesta, benda yang besar, roh manusia yang meninggal, atau bentuk lainnya.

 

 

 

Pemahaman terus berkembang dan agama tidak lagi semata berisi “dongeng lisan” dan “ketidaktahuan”. Keberadaan Tuhan terus berkembang berupa tulisan wahyu. Dan semakin jelas diketahui, ada hubungan kuat antara manusia dengan Tuhan yang berkuasa. Dalam Alkitab kita tahu keberadaan Tuhan sejak penciptaan, dan kemudian di Taman Eden bersama Adam dan Hawa. Sejarah Tuhan menurut PL kemudian bergulat dengan perintah kepada Abraham untuk menuju tanah perjanjian Kanaan. Dalam perjalanannya kemudian, kita tahu, Allah itu adalah Roh yang kita kenal melalui Anak-Nya Yesus Kristus.

 

 

 

Mzm. 22 ini ditulis Raja Daud dalam masa penderitaannya. Ayat 1 dimulai dengan seruannya: “Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? Aku berseru, tetapi Engkau tetap jauh dan tidak menolong aku.” Pada bagian kedua Mzm. 22 yang menjadi bacaan kita, Daud mulai merasa ada yang tidak beres akan hubungannya dengan Allah. Daud tahu bahwa Tuhan yang dia sembah tidak akan meninggalkan orang yang tertindas dan yang berteriak minta tolong (ayat 25). Daud merasa ada nazar yang harus dia bayar dan penuhi komitmennya.

 

 

 

Dalam hidup Kekristenan, nazar atau janji kita kepada Tuhan, pastilah banyak. Dimulai saat sidi, pernikahan, menerima tugas, atau saat berdoa, dan lainnya. Pertanyaannya, apakah semua janji kita kepada Tuhan tersebut telah kita penuhi dan tekuni? Bila janji itu diadakan di depan kumpulan orang percaya, maka pemenuhannya juga mesti dapat mereka lihat. Sebab, itu menjadi kesaksian bagi kemuliaan nama-Nya. Mengikut Yesus memang ada harganya (Mrk. 8:31-38).

 

 

 

Sikap kita menghadap Tuhan tetaplah harus rendah hati, sujud berlutut dalam menyembah (ayat 27-29). Seberapa sering kita berdoa sambil berlutut? Tuhan Yesus yang kita sembah adalah pemilik kuasa atas diri kita, dan juga atas semua manusia dalam bangsa-bangsa. Seisi dunia dan sampai ujung bumi akan terus mengingatnya. Orang sombong dan yang tidak takut akan Tuhan kembali bertobat (ayat 28).

 

 

 

Manusia hanyalah debu dan akan kembali menjadi debu (ayat 30, Kej. 3:19). “Takut akan Tuhan adalah adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan” (Ams. 1:7, Ayb. 28:28; Mzm. 2:11). Dan, “takut akan Tuhan akan mengalahkan ketakutan lainnya,” kata Hugh Black.

 

 

 

Dalam ber-Tuhan tentu ada peran iman. Mazmur Daud ini menyatakan bahwa semua dibukakan kelak melalui generasi-generasi berikut. Yesus Kristus telah menggenapinya melalui kayu salib. Jadi, Tuhan tidak akan pernah mati dan hanya manusia yang mati. Dia terus berkuasa dan selamanya diberitakan di antara bangsa-bangsa. Maka sangat disayangkan bila ada yang tidak takut dan hormat akan Tuhan, apalagi menganggap Dia tidak ada. Manusia justru yang rugi. Jadi, tetaplah terhubung, teruslah mendekat kepada-Nya, sebab takut akan Tuhan tidak berarti Dia menakuti kita. Selamat hari Minggu dan selamat beribadah.

 

 

Selamat beribadah dan selamat melayani.

 

 

Tuhan Yesus memberkati, amin.

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 9 guests and no members online

Login Form