Sunday, May 19, 2024

Kabar dari Bukit Minggu 18 Februari 2024

Kabar dari Bukit

 

 MENDERITA DENGAN SABAR (1Pet. 3:18-22)

 

 "Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah” (1Pet. 3:18)

 

 

Tidak semua niat baik hasilnya baik, bahkan kadang buruk. Misalnya kita memberi nasihat, berharap yang bagus, namun perkiraannya ada udang di balik batu. Responnya malah perselisihan. Bagi seorang hamba Tuhan atau umat yang peduli, resiko ini harus dipersiapkan. Prinsip utama tetaplah dipegang, lebih baik takut kepada Tuhan sesuai firman-Nya: “Jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa” (Yak. 4:17; bdk. Im. 19:17).

 

 

 

Firman Tuhan bagi kita di hari Minggu berbahagia ini adalah 1Pet. 3:18-22. Judul perikopnya: Menderita dengan sabar. Contoh yang diberikan adalah Kristus, “Ia yang benar (telah mati) untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah” (ay. 18). Artinya, Tuhan Yesus menderita atas hal yang sama; jadi kita tidak perlu berkecil hati, atau menjadi takut mengulangi berbuat baik. Tuhan melihat hati dan motivasi.

 

 

 

Penderitaan manusia sayangnya sering berasal dari diri sendiri. Tentu adakalanya terjadi atas izin Allah, seperti iblis mencobai Ayub dengan kehilangan anak-anaknya, harta benda, ditambah penyakit yang berkepanjangan. Namun, tujuan dan hasil akhirnya tetaplah indah, Ayub menang, mendapatkan dua kali lipat dari awalnya (Ay. 42:10).

 

 

 

Penderitaan yang berasal dari diri sendiri, umumnya terjadi karena kurangnya pengetahuan, pengalaman dan hikmat, serta manusia sendiri punya natur kecendrungan berdosa (Mzm. 51:7). Adanya godaan kedagingan, dunia dan iblis, membuat manusia jatuh, dan berbuah penderitaan. Kita tahu Allah tidak menginginkan anak-anak-Nya menderita, seperti ditegaskan: “Ia (Allah) sendiri tidak mencobai siapa pun. Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya” (Yak. 1:13-14). Maka, jangan lengah.

 

 

 

Faktor kedua, kita hidup di dunia tidak sendiri. Penderitaan mungkin datang kepada orang yang kita kasihi, yang membuat hati sedih, tertekan, apalagi tidak dapat berbuat banyak untuk menolong. Dalam hal ini kita perlu mencari tahu kehendak dan rencana Tuhan, berdoa, atau berbicara kepada hamba-Nya. Jangan menyimpulkan sendiri, apalagi menyalahkan Tuhan.

 

 

 

Faktor ketiga, ada panggilan melayani Kristus. Kita diminta ikut menyenangkan hati-Nya. Ya, kadang dunia yang merosot tidak dapat menerima dan bahkan menentangnya. Jalan via dolorosa perlu ditempuh, tetapi rencana Tuhan selalu indah, yakni memurnikan iman dan mendekatkan kita kepada-Nya.

 

 

 

Maka ketika penderitaan datang, tetaplah berserah dan teguh. Justru pergunakanlah hal itu sebagai jalan agar nama Tuhan semakin dipermuliakan (Yak. 1:2-4). Nas minggu ini memberi pelajaran, di saat kematian-Nya, Kristus pun memberitakan Injil kepada roh-roh yang di dalam “penjara”, turun ke dalam kerajaan maut, dalam arti kepada mereka yang duluan meninggal dan belum mengenal-Nya (ay. 19-20).

 

 

 

Nas minggu ini juga menyebut baptisan, yang dianggap sebagai kiasan, maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah (ay. 21). Jadi baptisan bukanlah jaminan keselamatan, tapi ikatan perjanjian; memerlukan iman dan ketataan, melalui kata dan perbuatan (Yoh. 3:36; Rm. 15:18b).

 

 

 

Untuk menang melawan penderitaan, perlu melihatnya dengan mata rohani, bukan mata dunia. Jangan menyerah, merasa kalah; justru tambahkan kepada iman kita hal kebajikan – pengetahuan – penguasaan diri – ketekunan – kesalehan – kasih akan saudara/semua orang, dan selalulah bergiat (2Pet. 1:5-8). Melalui penderitaan dan sabar dalam ketekunan, kita ditempa untuk sempurna dan utuh, menjadi serupa dengan Kristus (Rm. 5:3-4; 8:29).

 

 

Tuhan Yesus memberkati, amin.

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 21 guests and no members online

Login Form