Sunday, May 19, 2024

Kabar dari Bukit Minggu 11 Februari 2024

Kabar dari Bukit Minggu 11 Februari 2024

 

 TERANG DI HATI DAN JANJI KEMULIAAN (2Kor. 4:3-6)

 

 "Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus.” (2Kor. 4:6b)

 

 

 

Hari ini adalah Minggu Epifani terakhir dalam kalender gereja dan juga disebut Minggu Transfigurasi, yang berarti perubahan muka/bentuk. Ini berdasar kisah Yesus naik ke gunung, berdoa bersama tiga murid-Nya. Tiba-tiba Yesus berubah rupa, sedang berbicara dengan Elia dan Musa dan pakaian-Nya sangat putih berkilat-kilat. Kisah ini dapat dibaca pada Mrk 9:2-9 dan menjadi renungan paralel minggu ini (link di bawah).

 

 

 

Hari Rabu nanti, kita akan masuk Rabu Abu, pintu masuk ke masa Pra-Paskah. Jika Minggu Transfigurasi adalah mengenang penggenapan ke-Ilahian Yesus, maka Rabu Abu adalah awal mengenang penyelamatan Allah bagi manusia yang dari debu/abu, namun melalui penderitaan Tuhan Yesus yang sampai disiksa, dicerca dan mati disalibkan di bukit Golgota, kita ditebus, hidup dan diselamatkan.

 

 

 

Firman Tuhan bagi kita di hari Minggu ini adalah 2Kor. 4:3-6. Nas ini menegaskan bahwa Injil Yesus harus terus diberitakan, baik melalui firman-Nya, perbuatan kasih, maupun dengan keteladanan kesiapan berkorban dan setia sampai akhir hayat. Hidup di dunia ini adalah pertandingan, mesti diakhiri dengan kemenangan (2Tim. 4:7). Nas minggu ini juga mengingatkan, dalam memberitakan Injil, jangan fokus pada diri sendiri (ay. 5), sebagaimana kita kadang mendengar khotbah yang bercerita lebih banyak tentang dirinya daripada Tuhan Yesus.

 

 

 

Kita bersyukur sebagai pengikut Kristus, sudah di jalan yang benar dan terbaik. Namun masih banyak orang lain yang tidak mengenal Tuhan Yesus, dan mungkin ada sebagian yang malah membenci-Nya. Namun nas minggu ini menegaskan, bila Injil Tuhan Yesus yang diberitakan masih tertutup bagi mereka, tetap tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, maka mereka akan binasa (ay. 3-4). Meski tentu saja, bukan kita hakimnya, melainkan Tuhan Yesus kelak sebagai satu-satunya Hakim Agung yang berkuasa dan Mahaadil (1Kor. 4:1-5).

 

 

 

Jadi tugas kita adalah memberitakan Yesus melalui cara dan hikmat yang terbaik, dengan kasih dan senjata terang (Rm. 13:10-14). Perihal orang lain percaya dan berhasil menjadi pengikut, itu otoritas Tuhan Yesus pemberi iman (1Kor. 12:9). Tantangan selalu ada dan setiap usaha pasti memerlukan pengorbanan. Namun percayalah, setiap firman-Nya dan upaya tidak akan pernah sia-sia (Yes. 55:11; 1Kor. 15:58). Kegelapan yang masih meliputi orang lain, akan terbit terang melalui kesaksian hidup dan langkah kita. "Kamu adalah terang dunia.... Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga" (Mat. 5:14-16). Kita pengikut Kristus, jelas dituntut untuk hidup sebagai anak-anak terang (Ef. 5:8-14).

 

 

 

Hal lain yang diingatkan pada Minggu Transfigurasi ini, yakni kita perlu terus melakukan perubahan. "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna" (Rm. 12:2).

 

 

 

Setiap pribadi pengikut Kristus, terutama gereja sebagai organisme dan organisasi yang penuh sumber daya, perlu terus melakukan pembaharuan diri. Perlu pengenalan Pribadi dan misi Tuhan Yesus, agar kita memperoleh terang pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus, dan selanjutnya, "Ia membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita" (ay. 5-6). Setiap pribadi dan gereja, perlu menampakkan dua wajah: semakin memancarkan cahaya kemuliaan Kristus, dan semakin berbuah lebat membawa jiwa-jiwa baru kepada Kristus (2Pet. 1:3-13; Mat. 28:19-20).

 

 

 

Yesus yang kita percayai dan imani serta beritakan adalah Terang di tengah kegelapan (Yes 60). "TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar? (Mzm. 27:1). Mari terus berkarya bagi Kristus dan bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah (Flp. 2:15; Rm.5:2; 8:30).

 

 

Tuhan Yesus memberkati, amin.

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 6 guests and no members online

Login Form