Sunday, May 19, 2024

Kabar dari Bukit 14 Januari 2024

Kabar dari Bukit

 

 

PERCABULAN DAN JALAN PULANG (1Kor. 6:12-20)

 

 "Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!" (1Kor. 6:20)

 

 Tubuh manusia memiliki lima indera untuk membantu manusia merespon rangsangan dari luar dan meneruskannya ke otak; yakni penglihatan (mata), pendengaran (kuping), sentuhan dan meraba (kulit), penciuman (hidung) dan rasa (lidah). Ada indera keenam yang disebut naluri atau intuisi dan berasal dari persepsi dan pikiran. Ada indera lainnya terkait keseimbangan tubuh dan respon atas cuaca dingin dan panas, namun hal ini masih diperdebatkan.

 

 

 

Firman Tuhan bagi kita di hari Minggu ini adalah 1Kor. 6:12-20. Judul perikopnya nasihat terhadap percabulan. KBBI mendefinisikan percabulan (cabul) yakni (perbuatan) keji dan kotor; tidak senonoh (melanggar kesopanan, kesusilaan). Tetapi nas ini lebih mengkhususkan percabulan sebagai hubungan badani antara dua orang yang tidak diikat oleh pernikahan. Kalau melihat konteksnya, Korintus memang kota pelabuhan dengan berbagai ragam godaan hubungan badani.

 

 

 

Setelah mengupas hal percabulan, Rasul Paulus juga menyampaikan tentang makanan. Jemaat diminta agar menahan diri atas makanan dari persembahan berhala. Paulus tidak melarangnya, hanya diminta agar berhikmat menahan diri, terlebih bila hal itu menjadi batu sandungan bagi orang lain (1Kor. 8). Oleh karena itu nas ini dibuka dengan pernyataan, "Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apa pun" (ay. 12). Memang makanan dan seks merupakan dua tuntutan tubuh sehingga firman Tuhan cukup panjang membahasnya dalam kitab ini, agar kita tidak diperhamba.

 

 

 

Meski Alkitab menuliskan tubuh, jiwa dan roh adalah satu kesatuan (kadang dituliskan hanya tubuh dan roh saja), namun sangat jelas keinginan tubuh yang biasanya lebih membawa roh kepada dosa. “Roh memang penurut, tetapi daging lemah.” (Mat. 26:41). Adanya lima indera tadi membuat rangsangan luar menjadi lebih kuat. Tetapi kita diingatkan, "tubuh bukanlah untuk percabulan, melainkan untuk Tuhan, dan Tuhan untuk tubuh" (ay. 13).

 

 

 

Dalam hal ini pegangan kuat kita adalah ucapan Tuhan Yesus, jika matamu yang kanan menyesatkan - yang memandang perempuan lain dan menginginkannya, cungkillah dan buanglah itu (Mat. 5:27-29). Kita tidak setuju dengan pandangan filsuf Nietzsche yang menyoroti ayat ini sebagai kebodohan yang akut. Kekristenan memang memiliki standar yang tinggi dalam menjauhi dosa: kejahatan mesti dibalas dengan kebaikan, hingga wajib mengasihi musuh. Akal sehat akan sulit menerimanya, tetapi iman dan ketataan akan membenarkan dan membuktikannya.

 

 

 

Dalam melawan keinginan kedagingan, Beth Moore dalam bukunya Ketika Orang Percaya Melakukan Hal yang Berdosa”, memberikan jawaban yang kuat yakni liciknya setan, adanya alasan tertentu termasuk hasrat diri dan telah tertipu. Untuk itu beberapa nasihatnya agar kita lebih membentengi diri dengan tembok yang kuat, menjaga lingkungan yang penuh kasih dan transparan, hati yang hangat dengan kepala yang dingin. Alkitab juga mengingatkan, “mempersembahkan tubuh sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadah yang sejati” (Rm. 12:1).

 

 

 

Beth Moore juga memberikan nasihat penting tatkala kita merasa lemah dan bahkan jatuh berdosa. Ambillah perisai dan perlengkapan senjata Allah dan berjalanlah pulang. Pertobatan adalah jalan terhormat dan mulia, meski seberapa kotor dan beratnya beban dosa kita. Ada perhentian di kayu salib yang membersihkannya dan mengembalikan kekudusan kita sebagai anak-anak Allah. Katakanlah, “tubuhku adalah bait Roh Kudus, yang kuperoleh dari Allah; Aku telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar" (ay. 19-20). Dan, aku telah berada di rumah bapaku.

 

 

Tuhan Yesus memberkati, amin.

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 22 guests and no members online

Login Form