Monday, August 18, 2025

Khotbah (3) Minggu XI Setelah Pentakosta - 24 Agustus 2025

Khotbah (3) Minggu 24 Agustus 2025 – Minggu XI Setelah Pentakosta

 

 KEMENANGAN ATAU HUKUMAN (Ibr. 12:18-29)

 

             Suatu kali saya ikut ibadah di gereja besar dan populer di mal daerah Kuningan, Jakarta. Saat khotbah, pendetanya membaca ayat terakhir nas kita pada Minggu XII setelah Pantekosta: "Sebab Allah kita adalah api yang menghanguskan." Kemudian pendeta membuka khotbahnya dengan pertanyaan: apakah Allah kita itu penuh kasih atau pemarah?  Jemaat menjawab: "Penuh kasih." Lantas pengkhotbah meresponnya: "Betul, tetapi Allah kita itu pemarah, berupa api yang menghanguskan." Semua kaget, termasuk saya; dan saya dengar, ia tidak pernah lagi dipanggil berkhotbah di tempat itu. Jelas, ia kurang bisa memahami Allah kita itu Maha Kasih tetapi juga Maha Adil, sehingga harus menghukum; bukan karena pemarah apalagi pendendam.

 

 

 

            Firman Tuhan bagi kita pada Minggu XII setelah Pentakosta ini diambil dari Ibr. 12:18-29. Nas ini berbicara tentang tanggung jawab yang berat bagi umat yang telah mengikut Kristus, tentu termasuk kita semua. Pasal sebelumnya (ayat 3-17) meminta mereka untuk tetap kuat teguh dalam penderitaan yang mereka alami, dan agar tetap berusaha hidup damai dengan sesama, serta terus menjaga kekudusan hidup. Penjelasannya: "Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya" (ayat 11).

 

 

 

            Dalam nas ini, mereka diminta agar tetap bersukacita, sebab Allah mereka adalah Allah yang mereka kenal dengan baik dan sangat dekat serta akrab. Penulis Ibrani membandingkannya saat Musa menerima hukum Taurat di gunung Sinai: suasana kekelaman dan kegelapan, dan pemandangan yang mengerikan. Mereka yang mendengarnya saat itu memohon, supaya jangan lagi berbicara kepada mereka (ayat 19). Musa sampai berkata: “Aku sangat ketakutan dan sangat gemetar” (ayat 21).

 

 

 

            Sementara Allah melalui Kristus yang datang dengan perjanjian baru, digambarkan dengan Bukit Sion, kota Allah yang hidup, Yerusalem surgawi, dan ada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah. Jadi mereka yang mengikut Kristus telah melakukan hal yang benar, datang kepada Allah yang menghakimi semua orang, dan kepada roh-roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna, dan kepada Yesus, Pengantara perjanjian baru yang akan menjadi Hakim bagi semua orang (ayat 23-24).

 

 

 

            Oleh karena itu, siapapun yang sudah mengenal Yesus, janganlah menolaknya. Dia yang langsung berbicara dari sorga, tidak lagi melalui nabi-nabi seperti dalam PL sebelumnya. Allah memberi peringatan bagi kita tentang adanya godaan kekuasaan, harta dan wanita/pria. Seberat apapun beban dan masalah yang kita hadapi, jangan berpaling dari Dia yang api-Nya menghanguskan. Kita yang sudah diberi anugerah keselamatan kekal, tetaplah setia dan terus mengucap syukur, beribadah kepada-Nya menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut. Allah itu baik dan adil. Jadilah pemenang, bukan kalah dan terhukum.

 

Selamat beribadah dan selamat melayani.

 

Tuhan Yesus memberkati, amin.

 

Pdt. (Em.) Ir. Ramles Manampang Silalahi, D.Min.

 

 

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 25 guests and no members online

Statistik Pengunjung

001433
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
1433
2261
3694
12580694
1433
150750
1433

IP Anda: 216.73.216.99
2025-08-18 10:54

Login Form