Kabar dari Bukit, Minggu 14 Desember 2025

Kabar dari Bukit

 

TINDAKAN YANG TIDAK TERBAYANGKAN

 

"Engkau melakukan kedahsyatan yang tidak kami harapkan, seperti tidak pernah didengar orang sejak dahulu kala!" (Yes. 64:3b)

 

Dalam setiap memimpin Pemahaman Alkitab (PA) bahkan saat mengajar mahasiswa Sekolah Teologi, ketika ada kesempatan berdiskusi, saya sering bertanya: mengapa mereka percaya kepada Tuhan Yesus dan menjadi orang Kristen? Jawaban yang umum adalah mereka merasakan damai sukacita, Tuhan Yesus baik, hidupnya diberkati, Yesus itu penuh kasih, dan semacam itu. Kemudian saya katakan, apakah pengikut agama lain tidak merasa hal yang sama dengan percaya kepada allah dan nabi yang mereka ikuti? Mereka umumnya gelagapan juga menjawabnya, merasa ada sedikit benarnya.

 

Firman Tuhan bagi kita di Minggu III Adven yang berbahagia ini adalah Yes. 64:1-9. Pasal 63 dan 64 kitab Yesaya merupakan rangkaian doa umat Israel untuk belas kasihan Allah, memohon pemulihan mereka yang telah terbuang ke Babel; perasaan mereks hancur, berada pada titik nadir seolah Allah menjadi jauh.

 

Nas minggu ini sangat penting bagi kita di masa adven ini, mengingatkan beberapa hal. Pertama, perlu ada kerinduan campur tangan Allah dalam hidup kita. Allah dimohon turun tangan dalam segala pergumulan dan pengharapan yang kita miliki. Kita imani Allah yang hidup dan Maha Kuasa mampu “mengoyakkan langit dan turun" (ay. 1). Ia telah berbuat baik kepada kita dengan memberi kita kehidupan, berkat dan kesempatan yang mungkin kita sia-siakan. "Engkau melakukan hal-hal yang dahsyat yang tidak kami harapkan” (ay. 3).

 

Kedua, nas ini mengajak mengakui ketidaklayakan kita karena telah tercemar berbuat dosa. Tidak seorang pun kita sempurna di hadapan-Nya. Semua orang telah berdosa dan upah dosa adalah maut (Rm. 3:23; 6:23). Nas ini membuka kesadaran, "kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; ....menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami" (ay. 6).

 

Ketiga, ada keyakinan bahwa hanya Allah yang turun tangan untuk dapat mengubah diri dan menyelamatkan kita. Ia adalah Penjunan yang berdaulat penuh membentuk kita ciptaan-Nya, dan

dan kita adalah hanya tanah liat (ay. 8). Maka perlihatkanlah keterbukaan hati dan kerelaan untuk dibentuk kembali melalui kuasa Roh Kudus.

 

Keempat, umat Israel telah bersalah dengan mengabaikan Allah. Mereka mengandalkan diri dan Allah murka; yang telah mengingatkan, "Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat (Kel. 20:5). Oleh karena itu, melalui pesan nas ini, mohonkanlah: "Ya Tuhan, janganlah murka amat sangat dan janganlah mengingat-ingat dosa untuk seterusnya!" (ay. 9). "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu" (Kis. 16:31). 

 

Allah Bapa terbukti penuh kasih dan kebaikan. Ia telah menyatakan diri-Nya, dengan "mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal" (Yoh. 3:16). Itulah Yesus, turun ke dunia, tindakan Allah Bapa yang tidak terbayangkan. Bahkan Yesus, Putra-Nya yang diutus, mati tersalib untuk menyelamatkan kita. Dan itu tidak dilakukan oleh nabi-nabi lain untuk umatnya.

 

Kini, mari kita melakukan keempat langkah tersebut, agar kita ikut diselamatkan bersama seisi rumah kita.

 

Selamat hari Minggu dan selamat beribadah.

 

Tuhan Yesus memberkati, amin.