Kabar dari Bukit, Minggu 29 Juni 2025

Kabar dari Bukit

 

 KRISIS DAN PURNA TUGAS (1Raj. 19:15-21)

 

 “Pergilah, kembalilah ke jalanmu, melalui padang gurun ke Damsyik" (1Raj. 9:15a)

 

 

 

Ada kalanya kita merasa lelah dalam menjalani kehidupan pekerjaan/pelayanan sehari-hari, apalagi ditambah dengan krisis yang datang bersamaan, baik dari diri sendiri maupun dari luar. Dampaknya bisa muncul perasaan lebih baik mati saja. Bagi yang tidak kuat imannya, ini bisa pemicu tindakan bunuh diri atau masuk rumah sakit jiwa.

 

 

 

Firman Tuhan bagi kita di hari Minggu yang berbahagia ini adalah 1Raj. 19:15-21. Nas ini merupakan respon Allah terhadap Nabi Elia yang merasa kelelahan dalam pelayanannya dan ingin mati saja. Perasaan seperti ini tidak hanya terjadi pada Elia, juga pada Nabi Yunus yang lari dari perintah Tuhan dan akhirnya dimakan ikan dan dalam perutnya tiga hari. Demikian juga Musa dan Yeremia.

 

 

 

Elia setelah bertempur di Gunung Karmel melawan nabi-nabi Baal dan mengalahkannya, ia dikejar oleh Ratu Izebel yang ingin membunuhnya. Elia pun ketakutan dan melarikan diri ke Gunung Horeb. Ia merasa sendirian, ingin berhenti melayani Tuhan dan bersembunyi dari-Nya. Tapi tidak ada yang tersembunyi bagi-Nya, bahkan Elia mendapat pengalaman rohani yang baru yakni Tuhan menyatakan diri-Nya di angin yang sepoi-sepoi. Dalam keheningan, Tuhan memerintahkan Elia untuk menyelesaikan tugasnya, yakni mengurapi Hazael sebagai raja Aram, Yehu sebagai raja Israel, dan Elisa sebagai nabi penggantinya.

 

 

 

Rencana Tuhan selalu tetap, pasti dan terwujud; tidak ada satu kuasa apapun yang dapat menghentikan. Melihat kondisi Elia, Allah memaklumi dan membekali Elia dengan makanan dan minuman serta memberi semangat (ay. 5-8). Elia juga meresponnya dengan positif, siap menyelesaikan perintah-Nya. Elia sadar bahwa proses suksesi akan berjalan.

 

 

 

Sebagaimana Elia, bila kita merasakan lelah, atau takut menjalani tugas, pekerjaan dan pelayanan, Tuhan dapat memaklumi. Ia akan memberi kekuatan. Tetapi kadang Tuhan marah seperti dialami Yunus, dimakan ikan. Tapi kasih setia-Nya tetap selama-lamanya. Allah penuh kesabaran dan kasih sayang (Mzm. 103:8). Yang penting, sebagaimana Elia dan Elisa. kita memperlihatkan ketaatan dan kesetiaan serta berespon positif dalam menjalankan perintah-Nya. Ada kalanya kita akan mengalami kesulitan dan tantangan, namun Tuhan akan menolong sebagaimana dialami Musa dan Yeremia.

 

 

 

Hal kedua, manusia terbatas pemahamannya dan seringnya berorientasi pada diri sendiri. Padahal, Tuhan memiliki rencana dan tujuan yang lebih besar. Tuhan juga tidak mesti bekerja melalui satu orang, dapat melalui banyak orang yang dipilih dan dipanggil-Nya. Oleh karena itu, percayalah, jika hal yang kita lakukan seturut kehendak atau kepentingan Tuhan, Ia tidak akan membiarkan kita sendirian dan kalah; jalan dan kuasanya tidak terbatas. Bila pun kita tidak dapat menyelesaikannya, Tuhan punya cara untuk menuntaskan sesuai rencana-Nya.

 

 

 

Mari kita menjalankan tugas panggilan, pekerjaan dan pelayanan dengan penuh percaya diri dan tekun. Tantangan dan situasi boleh berubah yang membuat kita merasa kelelahan, kurang dukungan dan sumber daya, takut dan khawatir gagal, kecewa sehingga tidak termotivasi, kurang percaya diri, godaan iblis dan ego yang membuat prioritas berubah. Tapi tetaplah teguh dan setia, minta pertolongan Tuhan untuk membuka perspektif pandangan kita dan jujur kepada-Nya, maka Tuhan akan membuka jalan, menolong dan kita mampu menyelesaikan dengan baik. Krisis pasti berlalu, dan tugas selesai paripurna.

  

Selamat hari Minggu dan selamat beribadah.

 

Tuhan Yesus memberkati, amin.

 

Pdt. (Em.) Ir. Ramles Manampang Silalahi, D.Min.